Oleh : FAS (Media On Line, jppn.Com)
Kamis,
25 Desember 2014 , 22:28:00
JAKARTA - Mantan Wakil Ketua DPD
RI, La Ode Ida mengingatkan para kepala daerah pemilik rekening gendut jangan
merasa sudah aman dulu dari proses hukum di Kejaksaan Agung (Kejagung). Sebab
menurut Ida, Jaksa Agung yang baru M Prasetyo pasti akan melakukan sesuatu
untuk menegakkan hukum.
Sementara pejabat lainnya di bawah Jaksa Agung,
ujar Ida, mulai Jampidus sampai bawahannya mungkin saja sebelumnya sudah tahu
dan bahkan berurusan dengan salah seorang pemiliki rekening gendut seperti
Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam (NA) sejak sekitar tiga tahun lalu.
"Patut dicurigai NA sudah melakukan semacam
transaksi untuk mengamankan dirinya. Jika tidak, maka NA rasanya tidak akan
mungkin mangkir dari panggilan Kejagung," kata La Ode Ida, saat dihubungi
JPNN, Kamis (25/12).
Dikatakannya, barangkali NA sudah yakin akan
keampuhan cara-cara transaksi kasus selama ini. Atau, barangkali juga NA
mencari alasan yang meyakinkan untuk menyelamatkan dirinya, termasuk memperoleh
advis informal dari sebagian oknum penegak hukum itu.
"Sekali lagi, penyelesaian rekening gendut
kepala daerah ini taruhan utama dari kredibilitas Jaksa Agung sekarang,"
tegas Ida.
Disarankannya, Kejagung harus memanggil paksa NA.
"Jangan biarkan dia bebas mencari berbagai
cara termasuk menyembunyikan sebagian hartanya dan segera lakukan cekal
terhadap NA dan keluarganya, serta optimalkan peran intel Kejagung untuk
medeteksi pergerakan NA dan keluarganya," saran dia.
Sebagai informasi lanjutnya, sebenarnya indikasi
korupsi NA bukan hanya rekening tambun itu. Tukar guling gedung KNPI dan
Pramuka di Kendari yang kini jadi mal patut juga dicurigai. Pembangunan Masjid
di tengah laut di Teluk Kendari yang sudah menghabiskan dana puluhan milyar itu
juga didiamkan saja.
"Maklum, pihak Kejaksaan, Polri dan juga KPK
sebelumnya tidak peduli atau barangkali sudah satu persatu oknum pejabatnya
diamankan. Itu semua juga agaknya tidak bisa dilepaskan dengan proteksi
kekuasaan rezim lalu, sehingga NA selalu selamat dari jeratan hukum,"
imbuhnya.
NA ujar mantan senator asal Sultra itu, memang
dianggap selalu ampuh melunakkan para oknum penegak hukum yang mengincar
kasusnya. "Bahkan Pada tingkat lokal pun ia tak segan-segan mengerahkan
oknum-oknum preman ketika ada pihak yang menyorotnya atau mendemonya. Sehingga
tak heran akhir-akhir ini kelompok masyrakat dan mahasiswa yang berdemo selalu
dipatahkan oleh 'pasukan liarnya'," ujarnya
Sementara media massa lokal lanjutnya, sangat
diam terhadap kasus NA itu, sehingga ada yang menyatakan bahwa NA sudah
mengamankan semua lini untuk mengamankan indikasi kasus yang dalam kondisi
wajar tak mungkin lagi bisa diselamatkan.
Terakhir dikatakan Ida, penting pengusutan
masalah ini karena Ketua PPATK sudah tegas menyatakan bahwa pihaknya sudah sampaikan
data akurat ke KPK dan Kejagung berupa Laporan Pemeriksaan diperkuat dengan
bukti-buktinya.
"Maka, sekali lagi Kejagung harus tunjukkan
taringnya, untuk tidak dianggap sebagai pelindung pejabat rampok," pungkas
La Ode Ida.(fas/jpnn)
Sumber
: