Opinion Peblika

Opinion Peblika
Suasana Foto Galian Tanah Tambang C Tanpa Melalui SRKL dan AMDAL di Wakatobi

Senin, 01 Desember 2014

BUKU HUGUAISME DI DANAI APBD WAKATOBI DAN PENGADAANNYA FIKTIF



SUMBER : KOMITE AKSI
 



Kamis, 28 November 2012 HMI Komisariat Wakatobi, PMII Komisariat Kab. Wakatobi dan beberapa aktivis lainya yang tergabung di Gempur Wakatobi atau Gerakan Massa Peduli Rakyat wakatobi melakukan aksi unjuk rasa di kantor kejaksaan Negri Kab. Wakatobi  untuk mendesak Kajari Wakatobi untuk tidak tebang pilih memberantas kasus korupsi Pengadaan Buku yang judulnya adalah Bagaimana Menjangkau wakatobi dan Surgaisme, dengan No Kontrak 05/KONT/PPK-URT/SETDA/XI/2010 yang di mana salah satu buku tersebut yang berjudul Bagaimana Menjangkau Wakatobi ternyata fiktif padahal telah dianggarkan melalui dana APBD 2010 dan buku yang berjudul Huguaisme menurut para aktivis Demonstran tidak memberikan kontribusi Pemikiran Kemajuan Daerah selanjutnya tdk membawa asas manfaat untuk masyarakat dan hanya menyinggung Biografi dan Pribadi  Ir. Hugua dan seharusnya tdk di bebankan ke APBD 2010 dan dianggap oleh aktivis demonstran kebijan Ir. Hugua selaku Bupati Wakatobi telah salah menepatkan kebikan tersebut. Dari hasil dialog antara Demonstran dan Pihak Kajari Wakatobi pihak demonstran menyerahkan dokumen kontrak yang diterima langsung Oleh Ka. Kajari Wakatobi.

            Setelah aksi unjuk rasa di kantor Kajari Wakatobi kemudian Massa menuju  Kantor Bupati Wakatobi, di depan kantor bupati wakatobi massa melakukan orasi dan aksi Bakar 2 Buah Buku yaitu Surgaisme dan Lelaki itu hugua.  Korlap Aksi Rahman Hidayah, S.Pi dalam orasinya menyatakan bahwa intisari dari buku tersebut tdk memberikan nilai pengaruh yang baik kepada masyarakat karena ada unsur pelecehan di mana dalam isi buku tersebut  menyatakan bahwa “Ir. Hugua” adalah Bupati Ikan-Ikan dan menolak atas pernyataan bahwa di wakatobi tdk ada kemiskinan padahal 11 bulan yang lalu  ada seorang balita meninggal karena kelaparan yang diakibatkan karena ibu sang anak tersebut tdk mampu membeli makanan untuk anaknya dan buku tersebut harusnya di danai secara pribadi oleh Ir. Hugua bukan dari APBD.

            Setelah aksi di kantor bupati wakatobi massa merasa tdk puas karena tdk ada perwakilan dari pemda wakatobi kemudian menuju dermaga mandati untuk melakukan orasi di bundaran mandati bertepatan dengan kedatangan gub. Sulawesi tenggara, sesaat setelah tiba di bundaran mandati ada massa demonstran lain yaitu Lembaga Waina yang baru datang dari Kajari wakatobi  untuk melakukan presure terhadap beberapa kasus yg telah masuk di Kajari wakatobi aksi tersebut harus dihentikan karena cuaca yang mulai mendung . (Red.Fs)