Opinion Peblika

Opinion Peblika
Suasana Foto Galian Tanah Tambang C Tanpa Melalui SRKL dan AMDAL di Wakatobi

Sabtu, 23 April 2011

CIRI PEMIMPIN YANG TIDAK AMANAH DAN URGENSI KEPEMIMPINAN YANG ADIL

OLEH : RAHMAT MUNTIA



Dari Abu Hurairah r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya . Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar”. Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata orang Badui itu, “Saya wahai Rasulullah saw.“ Rasul saw. berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat”. Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasul saw. menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah Kiamat” (HR Bukhari)

Hadits ini sebuah peringatan dari Rasul saw. agar amanah itu diberikan kepada ahlinya. Dan puncak amanah adalah amanah dalam kepemimpinan umat. Jika pemimpin umat tidak amanah berarti kita tinggal menunggu kiamat atau kehancuran..

Apakah pemimpin negeri kita yang sedang menjabat sekarang ini sudah amanah ??
Apakah Saudara - saudara kita yang ingin mencalonkan diri dalam Pilkada Buton/Bau Bau nanti mampu mengemban amanah sebagai pemimpin atau hanya akan menjadi seorang pemimpin yang sudah diperingatkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam dalam haditsnya :

“Sesungguhnya akan datang di tengah-tengah kalian para pemimpin sesudahku, mereka menasihati orang di forum-forum dengan penuh hikmah, tetapi jika mereka turun dari mimbar mereka berlaku culas, hati mereka lebih busuk daripada bangkai. Barang siapa yang membenarkan kebohongan mereka dan membantu kesewenang-wenangan mereka, maka aku bukan lagi golongan mereka dan mereka bukan golonganku dan tidak akan dapat masuk telagaku. Barang siapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka dan tidak membantu kesewenang-wenangan mereka maka ia adalah termasuk golonganku dan aku termasuk golongan mereka, dan mereka akan datang ke telagaku.” (H.R. At-Thabrani)

Jika saudara - saudaraku hanya ingin memimpikan menjadi penguasa semata maka sebaiknya urungkanlah niatmu karena dosa - dosa yang engkau perbuat pada negeri kita yang tercinta tidak hanya ditimpakan kepadamu seorang tapi segenap masyarakat yang tak berdosa akan turut merasakan akibat karena kezhaliman dan ketamakanmu akan harta duniawi.. ****.

Sumber
 www.facebook.com/home.php?sk=group_182030075144825&ap=1#!/home.php?sk=group_182030075144825&notif_t=group_activity

Jumat, 01 April 2011

SITUS GUA PRASEJARAH KONAWE UTARA HAMPIR PUNAH.....

OLEH : ALI AHMADI,SS *)
Kompleks Situs Gua Prasejarah Konawe Utara memperlihatkan Bukti-bukti arkeologis yang ditemukan pada kawasan karst Konawe Utara merupakan evidensi arkeologis dan faktor pemukiman maupun faktor lainnya, dimana temuan menjadi bukti aktivitas manusia masa la...lu.Berdasarkan hasil penelitian Balai Arkeologi (Balar) Makassar tahun 2009, temuan-temuan arkeologis yang berhasil dikumpulkan baik variabilitas, ciri maupun fungsional maka dapat dipastikan bahwa gua-gua prasejarah Konawe Utara yang teridentifikasi berjumlah 7 (tujuh) situs, di manfaatkan oleh manusia pendukungnya sebagai tempat penguburan, mulai dari masa prasejarah hingga masa kemudian (sekurang-kurangnya hingga abad-15 M). Selanjutnya dari beberapa jenis dan ciri benda arkeologis yang ditemukan, baik di permukaan gua maupun dari penggalian, seperti alat serpih, tatal batu, batu inti, beliung, gerabah, kerang dan arang, memberi keterangan bahwa sebelum menjadi lokasi penguburan situs-situs tersebut terlebih dahulu menjadi tempat bermukim. Masa hunian gua-gua prasejarah di Konawe Utara, tampaknya berlangsung secara bergelombang. Kemungkinan gua-gua tersebut pertama kali dihuni oleh kelompok manusia yang sudah mengenal tradisi lukis didinding gua, seperti lukisan-lukisan gua, yang terdapat di gua Asera. Tradisi melukis ini oleh para ahli di tempatkan pada masa Mesolitik (40.000-10.000 tahun yang lalu) yang didukung oleh kelompok manusia dari ras Austro-Melanid. Sementara temuan Beliung (kapak batu yang diasah) dan gerabah yang didapatkan di Gua Tengkorak, Wiwirano adalah tradisi yang berkembang pada masa bercocok tanam (sekitar 3.000 tahun yang lalu) yang didukung oleh kelompok manusia dari ras Austronesia (Mongoloid). 
 
 
 
Pernyataan ini didukung oleh tradisi tutur masyarakat setempat (suku Tolaki) yang mengatakan bahwa sebelum leluhur mereka tiba di daratan Sulawesi Tenggara, terlebih dahulu wilayah ini didiami oleh sekelompok manusia yang bertubuh besar. Bisa jadi penduduk asli yang dimaksud dalam ceritera itu adalah migrasi awal manusia moderen dari ras Austo-Melanid yang bermukim di gua-gua dengan mengembangkan tradisi melukis dinding gua (seperti lukisan cap tangan di Gua Asera). Gelombang selanjutnya adalah Manusia Mongoloid Selatan (Penutur Austronesia) yang menyebar sekitar 4.000 tahun yang lalu dari Taiwan melalui pulau-pulau di Asia Tenggara (Philipina, Kalimantan) hingga sampai di Daratan Sulawesi dengan mengembangkan tradisi pertanian padi-padian dan memelihara binatang dan teknologi alat batu (serpih dan beliung) serta tekhnologi gerabah. 
 
Mengingat pentingnya keberadaan Situs Gua Prasejarah Konawe Utara sebagai kekayaan budaya daerah, maka perlu adanya perhatian khusus sekaligus proteksi guna pengamanannya dari aktivitas (transformasi Budaya) yang berpotensi merusak situs. Studi Teknis terhadap Situs Gua-Gua Prasejarah Konawe Utara merupakan gerakan dan tindakan Pengamanan serta Pengembangan dalam rangka peningkatan pelestarian Situs yang dimaksud. Untuk itu diharapkan adanya pendukungan dan fasilitasi Studi Teknis baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. 

APARAT JAGA KETAT SIDANG KPUD WAKATOBI DALAM PENETAPAN PEMENANG PILKADA

 OLEH : BERITA KENDARI.COM



Wakatobi-Jumat (1/4/2011) Pelaksanaan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara di Gedung Dharma Wanita Wakatobi, Jumat (1/4) dijaga ketat aparat pengamanan. Selain dari kepolisian, Brimob, jajaran TNI  juga ikut diterjunkan.
Kapolres Wakatobi AKBP Pitra A Ratulangi Sik, mengatakan pihaknya menurunkan 4 SSK dalam rangka antisipasi situasi kondisi keamanan pelaksanan rapat pleno KPUD Wakatobi dengan agenda rekapitulasi suara dari PPK untuk memutuskan hasil pemenang Pilkada Wakatobi yang digelar sejak pukul 09.00 WIB.
“Siaga ekstra pengamanan ini melibatkan kurang lebih 600 personel Polisi BKO, ini  belum termasuk organik Polres Wakatobi, TNI, Satuan Brimob, Dit Sabhara, Dit Pol Air, Pol Udara, dan Intelkam, ” jelasnya kepada jurnalis.
Kapolres menambahkan, seluruh petugas pengamanan yang diterjunkan telah disetting sesuai karakteristik kebutuhan objek pengamanan, manajemen operasional dan pengelolaan pengamanan. Pelaksanakan pengamanan ekstra tersebut mengacu pada Protap 01 Polri yang sudah dikonsolidasikan dengan meliibatan petugas Giat Rutin, pasukan Dalmas Awal, pasukan Dalmas Lanjutan, pasukan Pemukul PHH, Unit Anti Anarkis, Unit Jibom, Unit Wanteror, Unit Escape, sub satuan Petugas Intelejen Keamanan, sub Satgas Pasukan Cadangan dan lainnya.
“Yang jelas kehadiran pasukan pengaman di pleno KPU dalam jumlah besar ini, hanya bertujuan utama untuk memberi jaminan keamanan dan keselamatan kepada seluruh warga masyarakat Wakatobi  dan objek tertentu terkait proses Pemilu Kada,” ucap Pitra Ratulangi.
Kapolres menghimbau, kepada warga untuk ikut menjaga keamanan ketertiban masing-masing, dengan menghindari perbuatan pelanggaran hukum dan memaksakan kehendak yang dapat merugikan diri sendiri dan keluarganya. “kita tidak mengharapkan jatuh korban sia-sia ataupun berurusan dengan penegak hukum secara sia-sia pula. Untuk itu serahkan proses Pemilukada kepada lembaga yang diberi kepercayaan menyelenggarakan Pemilu kada,” tandasnya.
Penjagaan superketat ini dirasakan juga oleh Wartawan yang melaksanakan peliputan di dalam Gedung tempat berlangsungnya rapat pleno. Pihak keamanan hanya mengizinkan perwakilan satu wartawan dari masing-masing media untuk masuk ke dalam ruangan. Tidak hanya itu, handphone dan beberapa benda yang biasa digunakan wartawan untuk kelengkapan liputan tidak di perbolehkan dibawa serta masuk ke dalam gedung. [A1]

Penetapan Pleno


Rapat Pleno yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menetapkan pasangan Hugua dan Aruhawi sebagai pemenang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wakatobi 2011.
Ketua KPUD Wakatobi, La Ode Suryono di Wakatobi, Jumat, mengatakan, pasangan SurgAwi (Hugua dan Aruhawi) yang diusung oleh koalisi 5 parpol yakni Golkar, PDIP, Barnas, PKB dan PAN memperoleh suara sebesar 24.584 suara (48,43%). “Dari perolehan suara ini, pasangan Surgawi berhasil mengalahkan saingan beratnya yang diusung oleh koalisi Partai Demokrat, PBR, Hanura dan PKS yakni pasangan Esha (Ediarto Rusmin dan La Ode Hasimin) dengan perolehan suara sebesar  14.305 suara (28,18%),” katanya.
Sisa perolehan lainnya masing-masing diraih oleh pasangan Laba (La Ode Bawangi dan H La Ode Bahasani) sebesar 4.116 suara (8,11%), pasangan Obor (La Onu La Ola dan La Ode Boa Sardiman) sebesar 3.082 suara (6,08%), Pasangan Amanah (Aslaman Sadik dan Andi Hasan) sebesar 2.870 suara (5,65%)dan terakhir pasangan Subhan (La Ode Sudil Baenu dan Halimudin Adam) sebesar 1.798 suara (3,54%).
Suryono menambahkan, dari keseluruhan jumlah suara hasil rekapitulasi tiap PPK, terdapat 50.760 suara yang syah sedangkan jumlah keseluruhan suara tidak syah sebanyak 3.467 suara. “Dengan demikian jumlah suara keseluruhan antara suara sah dan tidak sah sebanyak 54.227 suara dari jumlah pemilih sekitar 70.000,” tambahnya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara di KPUD pasangan Surgawi (Hugua dan Aruhawi) unggul di semua kecamatan di Kabupaten Wakatobi. Hasil pleno KPUD Kabupaten Wakatobi ini akan di sampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wakatobi untuk di paripurnakan dengan agenda penetapan calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang akan memimpin Wakatobi periode 2011 – 2016. [Al]


Sumber :
http://beritakendari.com/antisipasi-instabilitas-pengamanan-pleno-kpud-wakatobi-diperketat.html