oleh : Laode Ida Satu Full pada 25 Januari 2011 jam 6:16
PERTANYAAN TENTANG DAERAH TAMBANG
Tiba-tiba sms masuk dalam hp saya, bunyinya: "Bang ida, knapa sms saya soal KEK tak direspon? Jk mmg DPD Sultra pro sultra jadi kawasan tambang nasional tak ada-apa jga. Paling tdk kami paham konspirasi neolib ini. Biar kami paham posisi para senator asal sultra". Sms ini sedikit mengagetkan saya. langsung saya respon. Karena blum lama ini saya kehilangan hp dgn seluruh nomor relasi, maka saya tulis sms saya begini: "Saya justru baru dpt sms ini (maaf hp saya hilang dengan semua nmr relasi, mohon cantumkan nama). dpd asal sultra blum scr khusus bahas soal ini. justru sy sering memberi ilustrasi kasus atau pengalaman P. Bangka dan P. Gebe. saat mampir di Beijing pun sempat kami ceritakan keprihatinan sosal bahaya dari ekspolitasi sda spt tambang. karena yg pasti: (1) lingkungan hancur, (2) rakyat lokal pasti hanya menonton, dan (3) hanya kantong pejabat terkait yg terisi. jadi sebenarnya kita sedang menjual dan mengorbankan masa depan bila ekspolitasi yg tak terencana seperti halnya daerah kita. salam dari Mongolia".
beberapa saat kemudian saya dpt respon. ternyata yang kirim sms itu adalah Erwin Usman (aktivis WAHLI) yang selema ini sudah saya anggap spt adik sendiri. wah.., rupanya mungkin adik2 ini sedang nyorot agenda Pemda sultra untuk menjadi daerah itu sebagai kawasan tambang nasional. sementara selama ini saya memang belum secara khusus mendiskusikan ini. saya jg kadang merasa risih untuk mendiskusikan ini, karena ya.... bisa dimengerti lantaran itu merupakan bagian dari agenda teman saya, gubernur sultra, Pak H. Nur Alam. kalau saya terlibat mendiskusikannya dan sedikit bersikap kritis, jangan-jangan digiring pada wilayah yg sangat politis, dan sy tak ingin itu terjadi. maklum, kami2 anggotaDPD kerap menghapadi dilema: sebagai wakil daerah yg diharapkan "membantu pemda" dan sebagai wakil daerah yg harus sangat peduli dgn seluruh kepentingan entitas yg ada di dalamnya di mana pemda hanya merupakan bagian dari stakeholders daerah.
Tp yg perlu dicatat bahwa saya adalah sosiolog, pernah aktivis dan akan terus aktif di dunia lsm termasuk WALHI, dan secara lebih khusus pernah mengikuti pendidikan khusus ttg pembangunan berkelanjutan di bawah asuhan maestro lingkungan hidup kita Prof. Dr. Emil Salim (di LEAD/ LEADERSHIP FOR ENVIRONMENT AND DEVELOPMENG PROGRAM). pendidikan itu saya tempuh selama dua tahun dgn perbandingan di dua negara yakni Costa Rica dan Okinawa. jadi, setidaknya saya tak awam benar tentang masalah lingkungan termasuk di dalamnya dampak dampak dari suatu daerah atau lingkungan yg dieksploitasi oleh pertambangan. bahkan kami banyak melakukan kajian khusus untuk itu.
sedikit info saja, bahwa ketika para pejabat di bangsa kita dengan begitu giat mengundang para pemodal dari negara2 maju termasuk dari negara yg tergolong newly industrial countries (spt Korea, Cina) utk mengarap sda kita, maka sebenarnya kita sedang mempertaruhkan masa depan lingkungan dan generasi. sementara, dan perlu dicatat dan disadari, bhw negara2 maju (Eropa, Amerika, Australia, dan jg Cina, Korea, dll), bukan tak punya kandungan bumi, melainkan justru boleh jd mereka jauh lebih kaya sdanya. Konon (masih harus dicek) kandungan sda Rusia, misalnya, masih sangat banyak, baru kurang dari 5% yg disedot, selebihnya mereka masih dalam diskusi2 diendapkan sebagai modal masa depan. dan mereka menyadari bahwa negara2 dunia ketiga yg pejabatnya salah persepsi ttg, atau bahkan terjebak pada, paradigma pembangunanisme atau modernisasi, sangat bergairah untuk "menjual tanahnya". apalagi mereka2 yg haus uang dan menggarapnya dgn menggunakan kewenangan yg dimiliki di tengah ketidak pedulian rakyat atau masyarakatnya termasuk nasib masa depan itu. maklum, rakyat dibuai dgn agenda "seolah-olah untuk daerah dan rakyat" sementara sebenarnya untuk mengisi kocek para pejabat yg berwenang berikut lingkar elite dalam dan jaringannya.
maka, jangan main2 dgn agenda eksploitasi sda. dan ini selalu sy ingatkan di berbagai daerah di indonesia, termasuk dlm berbagai diskusi di mancanegara.
Sumber :
http://www.facebook.com/home.php?sk=group_151044274944488&ap=1#!/notes/laode-ida-satu-full/dampak-pertambangan/187181227972993
salam dari Ulaanbaatar.