Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on print
More Sharing Services
3
http://www.kendarikita.com/2012/05/la-ode-muhammad-jafar-dinobatkan.html
Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on print
More Sharing Services
3
http://www.kendarikita.com/2012/05/la-ode-muhammad-jafar-dinobatkan.html
http://www.kendarikita.com/2012/05/la-ode-muhammad-jafar-dinobatkan.html
BAUBAU-
KK- Setelah cukup lama vakum, sekitar 52 tahun, sejak mangkatnya Sultan
Buthuuni yang ke-37, La Ode Muhammad Falihi pada tahun 1960, keluarga
Keraton Kesultanan Buton, Sulawesi kembali menggelar penobatan H.La Ode
Muhammad Jafar SH sebagai Sultan Buton ke-39.
Acara penobatan yang dikenal dengan istilah Bulilingiyana Pau Laki Wolio itu bertempat di Baruga Keraton Kesultanan Buton, Kota Baubau pada tanggal 19 Mei 2012 lalu.
Ketua
Panitia Penobatan Sultan Buton (Bulilingiyana Pau Laki Wolio), La Ode
Ahmad Manise, S.Pd, dan sekretarisnya Ir Asrun Addin mengurai, Kerajaan
Buthuuni (Buton) adalah kerajaan yang berdaulat sejak abad ke-13, dan
kemudian mengubah status pemerintahannya menjadi Kesultanan Buthuuni
pada 1 Ramadhan 948 hijriyah (1540 masehi), ketika itu agama Islam resmi
menjadi agama kesultanan.
Kesultanan
Buhtuni telah menetapakan sistem pemerintahan yang modern, struktur
pemerintahan yang lengkap dengan mencakup segala bidang, pembagian
wilayah antara pusat dan daerah dengan masing-masing memiliki kedaulatan
sendiri-sendiri selama 7 abad. Namun pada akhirnya,Sultan Buton ke-37,
La Ode Muhammad Falihi mangkat tahun 1960, dan sejak itu Kesultanan
kekosongan pucuk pemimpinan.
Akhirnya,
pada tanggal 12 Pebruari 2011 tahun lalu, tokoh adat dan budaya
se-Kesultanan Buthuuni menggagas pertemuan di Baruga Keraton Buthuuni
dengan menghasilkan kesepakatan bersama. Mereka sepekat membentuk
kembali perangkat Kesultanan Buthuuni dan nama Lembaga Adat Kesultanan
Buton yang diawali dengan pembentukan Siolimbona.
Lalu
pada tanggal 22 Mei 2011, juga pada tempat yang sama, telah dikukuhkan
Siolimbona yang disaksikan langsung oleh Pitu Puluh Rua Kadie dan Pata
Barata wilayah kesultanan. Selanjutnya, Siolimbona bertugas untuk
memilih, menentapkan dan melantik Laki Wolio (Sultan Buthuuni).
Tahapan
adat Siolimbona dalam pemilihan, penetapan dan pelantikan Laki Wolio
(Sultan Buthuuni) adalah (1) Tiliki, (2) Buataka Katange, Kambojai, dan
Paso, (3) Fali, dan Sokiana Pau, (4) Bulilingiyana Pau Laki Wolio
(penobatan Sultan).
Berdasarkan
prosedur adat pelaksanaan penobatan Sultan Buthuuni dilaksanakan 120
hari setelah
Sokayana Pau (penobatan Sultan), sehingga tepat 19 Mei 2012 , bertempat
di Baruga Keraton Buthuuni telah dilakukan Ritual Sokayana Pau Laki
Wolio . (Sultan Darampa). sehingga tepat 19 Mei 2012 , bertempat
di Baruga Keraton Buthuuni telah dilakukan Ritual Sokayana Pau Laki
Wolio . (Sultan Darampa).Laki Wolio . (Sultan Darampa).