Oleh : Ali Habiu
Hal demikian sering kita jumpai setiap harinya mulai waktu pagi dan siang ketika Kapal Cepat "SAGORI" dan "SUPER JET" akan diberangkatkan maka yang terjadi adalah para penumpang yang telah memegang tiket merasa kurang nyaman akibat dari pengawasan dan pengamanan dari para petugas KP-3 dan KPLP baik di Kendari maupun di Bau-Bau kurang tegas dalam mengendalikan para penumpang dan mengawasi para buruh atau para pedagang asongan yang seenaknya masuk kapal hilir mudik, mondar mandir menjajakan jualannya ditengah-tengah rasak apek dan sumpeknya ruangan kapal tersebut akibat dari banyaknya penumpang yang naik masuk kapal. Para penjual asongan mestinya sesuai dengan peraturan kesahbandaran tidak boleh menaiki sebuah kapal penumpang dengan alasan apapun karena dia akan mengganggu kenyamanan dan keamanan penumpang kapal cepat tersebut. Belum lagi hampir setiap saat kita jumpai bahwa setiap Kapal 'SAGORI" dan "SUPER JET" akan sandar maka sebelum kapal merapat akan terlihat para buruh liar datang melompati kapal beramai-ramai dan masuk kedalam ruang kapal mengakibatkan kapal maki pengab dan makin padat sementara didalam para penumpang telah bersiap-siap akan turun menunggu sandarnya kapal di dermaga. Resiko yang paling mungkin akan dihadapi ketika para buru liar ini masuk dikapal secara ramai-ramai dengan meloncati kapal sebelum sandar bahwa kapal akan over loading dan akan miring sebelah yang jika ada hamtaman gelombang maka akan membahayakan posisi kapal dan penumpang yang sewaktu-waktu bisa saja kapal terbalik. Inilah yang mesti diantisipasi oleh para petugas KP-3 dan KPLP Kendari, Bau-Bau dan Raha ketika kapal cepat akan memasuki pelabuhan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar