OLEH : LANDOKE NDOKE
LM Syahrial, pemimpin organisasi ilegal BKN (Badan Kehormatan Negara)
hari ini, Rabu (23/11) pukul 11.00 WITA akhirnya dijemput paksa oleh
pihak berwajib di 'markas'nya, kompleks perumahan Medibrata, Kelurahan
Bukit Wolio Indah Kota Bau Bau. Pria yang mengaku dan mengangkat diri
sebagai jenderal-besar di kalangan anak buahnya itu kini digelandang ke
Polda Kendari, setelah beberapa saat transit di Polres Baubau.
Penangkapan ini berkaitan dengan dugaan aksi pemerasan dan penipuan Bank
Indonesia (BI) Cabang Kendari yang dilakukan oleh pria yang juga
mengklaim diri sebagai presiden tersebut. Syahdan, Syahrial, atas nama
Presiden meminta kucuran dana dari Bank tersebut di tahun 2010.
Kiprah Sang Jenderal gadungan dan organisasinya (BKN)
memang sempat menghebohkan beberapa saat lalu. Sempat diangkat menjadi
berita headline oleh beberapa media lokal dan dan diliput media
nasional. Pada Senin siang, (12/09) Tim gabungan dari Polres, Kodim dan
Kesbangpol Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara melakukan penggerebekan di
markas Syahrial. Namun, walaupun dianggap telah melakukan pelanggaran,
Syahrial belum ditahan. Malah, beberapa statemen pimpinan organisasi ini
bahkan menganggap jika aparat kemanan telah melakukan provokasi
terhadap masyarakat atas keberadaan mereka.(http://www.indosiar.com/fokus/ aparat-gerebek-organisasi-ilega l_91937.html)
Aksi tipu-tipu dan pemerasan juga sempat diendus dilakukan oleh anak
buah Si Jenderal Besar berpangkat Brigadir Jenderal di Kabupaten Sikka,
Nusa Tenggara Timur. Tasrino Buton si anak buah tersebut, mendatangi
bagian protokol Kabupaten Sikka guna meminta izin bertemu Bupati pada
Rabu (27/7). Saat melapor, ia mengaku berpangkat brigjen, dan sebagai
pimpinan Badan Kehormatan Negara RI (BKNRI) bertempat di Sikka. Untung
saja, pihak kepolisian tidak percaya begitu saja. Kapolres Sikka Ajun
Komisaris Besar Ghiri Prawijaya melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris
Arif Sadikin menduga kuat Tasrino akan melakukan tindak pidana di Sikka.
(http://www.metrotvnews.com/ read/news/2011/07/28/59233/ Brigjen-Gadungan-Ditangkap-Poli si).
NB: Catatan Ndoke: Kasian ya Buton...makin banyak saja yang mengidap sakit jiwa...
Kiprah Sang Jenderal gadungan dan organisasinya (BKN) memang sempat menghebohkan beberapa saat lalu. Sempat diangkat menjadi berita headline oleh beberapa media lokal dan dan diliput media nasional. Pada Senin siang, (12/09) Tim gabungan dari Polres, Kodim dan Kesbangpol Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara melakukan penggerebekan di markas Syahrial. Namun, walaupun dianggap telah melakukan pelanggaran, Syahrial belum ditahan. Malah, beberapa statemen pimpinan organisasi ini bahkan menganggap jika aparat kemanan telah melakukan provokasi terhadap masyarakat atas keberadaan mereka.(http://www.indosiar.com/fokus/
Aksi tipu-tipu dan pemerasan juga sempat diendus dilakukan oleh anak buah Si Jenderal Besar berpangkat Brigadir Jenderal di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Tasrino Buton si anak buah tersebut, mendatangi bagian protokol Kabupaten Sikka guna meminta izin bertemu Bupati pada Rabu (27/7). Saat melapor, ia mengaku berpangkat brigjen, dan sebagai pimpinan Badan Kehormatan Negara RI (BKNRI) bertempat di Sikka. Untung saja, pihak kepolisian tidak percaya begitu saja. Kapolres Sikka Ajun Komisaris Besar Ghiri Prawijaya melalui Kasat Reskrim Ajun Komisaris Arif Sadikin menduga kuat Tasrino akan melakukan tindak pidana di Sikka. (http://www.metrotvnews.com/
NB: Catatan Ndoke: Kasian ya Buton...makin banyak saja yang mengidap sakit jiwa...